Ingin Menikah Muda? Ini 15 Kiat Untuk Mencapai Pernikahan Bahagia
Ingin Menikah Muda? Ini 15 Kiat Untuk Mencapai Pernikahan Bahagia
Apakah pernah terbesit dipikiran Anda ingin menikah muda? Anda pasti tahu bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah dan merupakan hal serius yang juga sakral. Sebelum memutuskan menikah muda, Anda harus memiliki persiapan yang matang. Karena menikah muda, berarti Anda akan berbagi segalanya dengan pasangan Anda sejak awal. Lalu, apa-apa saja yang harus dipersiapkan? Selain kesiapan psikologi, kesehatan dan juga ekonomi tentu Anda juga harus mengantongi restu dari orangtua Anda dan restu orangtua pasangan Anda.
Perihal menikah muda, masih banyak persepsi yang salah pada masyarakat kita. Masih banyak yang memiliki anggapan negatif tentang pasangan yang menikah di usia muda. Masyarakat tidak bisa membedakan antara pernikahan muda dan pernikahan dini. Cenderung menganggap bahwa pernikahan muda dan pernikahan dini adalah hal yang sama. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Maka dari itu saya ingin meluruskan hal ini.
Usia menikah yang diatur dalam Undang-Undang Pernikahan adalah 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki. Pernikahan dini adalah menikah dibawah usia yang telah ditetapkan. Sedangkan menikah muda adalah pernikahan yang dilakukan di usia muda dan telah memenuhi syarat yang di atur oleh Undang-Undang Pernikahan. Selain itu memenuhi syarat tambahan seperti siap dari segi kesehatan, psikologi, mental dan ekonomi.
Terjadinya pernikahan dini biasanya disebabkan beberapa faktor pendorong misalnya adat istiadat, perjodohan atau faktor kehamilan diluar nikah. Secara etimologi pengertian menikah muda dan pernikahan dini adalah hal yang sangat berbeda. Kata dini cenderung memiliki konotasi negatif. Hal ini tentu saja karena usia pernikahan yang dilakukan dibawah usia minimal yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
Selanjutnya, membahas pernikahan muda ada beberapa dampak negatif dan juga dampak positif yang mungkin akan Anda alami bagi yang ingin melakukan pernikahan muda. Mengenai dampak negatifnya ada beberapa misalnya, lingkungan Anda akan menilai Anda negatif karena Anda menikah diusia yang terlalu muda, Anda akan sulit beradaptasi dengan pasangan Anda, sulit menyesuaikan diri dan beberapa faktor lainnya. Namun, ada banyak sekali dampak positif dari sebuah pernikahan muda, diantaranya yaitu:
1. Terhindar Dari Dosa
Daripada lama-lama berpacaran, lebih baik Anda dan pasangan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Hal ini juga terdapat dalam ajaran agama. Karena menikah di usia muda mencegah Anda untuk tidak melakukan dosa. Selain itu, menikah muda juga dapat menjauhkan Anda dari pergaulan bebas dan penyebaran penyakit kelamin yang sangat membahayakan.
2. Mewujudkan Mimpi Bersama-sama
Masa muda adalah masa untuk mengejar impian. Banyak hal yang ingin Anda raih dalam kehidupan ini. Pernahkah Anda berpikir bahwa hal ini kan menjadi seru jika Anda mengejarnya bersama pasangan Anda? Tentu akan sangat menyenangkan jika Anda melakukannya tidak sendirian, namun ditemani pasangan hidup.
Hal ini membuat Anda dan pasangan bukan hanya sekedar teman hidup juga teman dalam meraih impian. Saling mendukung satu sama lain, saling support dan selalu menemani lewati suka dan duka kehidupan. Impian akan terasa mudah jika bersamanya karena dia selalu ada untuk mendukung Anda. Dukungan yang diberikanpun akan lebih konrit dan nyata ketimbang jika Anda masih pacaran.
3. Menjadi Orang Tua Gaul
Menikah di usia muda membuat Anda berpotensi untuk menjadi orangtua gaul. Kenapa? Karena Anda akan memiliki anak di usia muda. Jika Anda perempuan dan usia Anda saat ini 22 tahun, usia 23 tahun Anda melahirkan anak pertama, maka ketika usia anak Anda 20 tahun, Anda berada diusia 43 tahun. Memasuki usia 40 bagi seorang wanita adalah usia cantik.
Bukan dari jumlah umurnya tapi juga karena Anda berhasil merawat diri Anda sehingga masih tampak muda. Selain itu, menjadi orangtua gaul juga memudahkan Anda untuk mengontrol anak. Anda bisa mengontrol segala aktifitas anak Anda di sosial media karena Anda bukanlah orangtua yang gaptek (gagap teknologi), jadi Anda dapat mengetahui apa saja dan dengan siapa saja anak anak berhubungan di soaial media.
Tidak hanya menyoal kontrol anak di sosial media, menjadi orangtua gaul juga dapat membangun hubungan yang erat dengan anak Anda. Hubungan yang dekat antara anak dan Anda akan terjalin dengan baik dan kalian akan terlihat seperti teman. Anak Anda akan terbuka dalam segala hal, ia bercerita apapun tanpa menyembunyikan sesuatu karena ia merasa bahwa Anda bukan hanya orangtua, tapi juga sahabatnya yang selalu ada untuknya.
4. Kesehatan Reproduksi yang Baik
Pada usia muda kesehatan repropduksi Anda berada pada tingkat subur yang baik. Usia dibawah 30 tahun adalah usia yang sangat ideal bagi seorang wanita untuk memiliki anak. Hal ini akan membuat Anda dan pasangan berkesempatalan untuk menghasilkan anak-anak yang sehat.
Setelah mengetahui beberapa dampak positif dari menikah muda, apakah Anda semakin tertarik melanjutkan hubungan dengan pasangan ke jenjang yang lebih serius? Sebelumnya, Anda harus tahu dulu bahwa menikah muda membutuhkan banyak persiapan. Terutama dari segi psikologi. Tidak jarang pula, banyak pasangan muda yang akhirnya memilih jalan berpisah alias cerai. Alasannya ada banyak.
Jika pasangannya karena perjodohan maka alasan berpisahnya akarena tidak bisa saling mencintai. Beberapa alasan lainnya juga karena setelah menjalanikehidupan perniakahn, ternyarta banyak ketidakcocokan. Tidak cocok dalam mengurus rumah tangga, tidak sejalan dalam pemikiran, pasangan yang susah diatur dan mungkin masih banyak hal lain. Hal ini terjadi karena ego kedua pasangan tidak bisa diredam. Hidup dalam pernikahan entah dijalani dari usia yang masih sangat muda ataupun tidak, meredam ego adalah sesuatu yang harus dilakukan. Namun sayang, hal ini tetap menjadi sulit. Contoh saja para selebritis tanah air. Banyak yang melakukan pernikahan pada usia muda namun berakhir di pengadilan.
Lalu, bagaimana caranya agar menjalani pernikahan muda yang bahagia? Yang mana kebahagiannya akan bertahan hingga maut yang memisahkan keduanya? Bagaimana caranya untuk menghindari konflik yang ada dalam rumah tangga? Bagaiamana agar bisa saling memahami? Bagaiamana membangun pernikahan di usia muda yang bahagia? Jika Anda ingin menikah muda, inilah 15 kiat agar pernikahan Anda bahagia.
1. Saling Mencintai
Merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan pernikahan yang bahagia. Syarat ini berlaku bagi semua orang. Bagi pernikahan baru ataupun pernikahan yang telah dibangun berpuluh-puluh tahun lamanya. Berlaku bagi pernikahan yang didapat karena dijodohkan ataupun tidak. Mencintai pasangan adalah hal yang harus Anda lakukan. Anda harus mencintai pasangan yang Anda nikahi. Menikahi orang yang dicintai adalah cita-cita hati. Namun mencintai orang yang dinikahi adalah kewajiban hati. Cintai pasangan Anda dengan setulus hati Anda.
Dalam berumah tangga, saat baru memulai kehidupan baru tentu saja gelora cinta masih sangat besar dan mengapi-api. Apalagi jika Anda memang saling suka sebelum Anda memutuskan menikah. Rasa cinta Anda terhadap pasangan masih membuat kalian berduia merasa dunia bagai milik berdua. Namun sampai kapankah perasaan itu akan bertahan?
Berusahalah untuk pertahankan rasa cinta Anda. Walaupun dalam kehidupan pernikahan rasa cinta itu akan turun naik, Anda harus selalu menjaga cinta Anda agar selalu ada dan utuh. Berusahalah agar rasa cinta tetap bisa Anda berikan kepada pasangan Anda. Karena Anda ingin dicintai, hal yang sama berlaku untuk pasangan Anda. Peganglah prinsip hidup hanya sekali, maka jatuh cinta dan mencintaipun hanya sekali. Yaitu pada pasangan yang Anda nikahi!
2. Menerima Kekurangan Pasangan Anda
Nobody is Perfect! Anda harus menanamkan hal ini pada diri Anda. Bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang sempurna. Terima kekurangan pasangan Anda apapun itu. Baik masa lalunya, sikapnya dan apapun yang ada pada dirinya. Sadari bahwa Andapun memiliki kekurangan, jika pasangan Anda bisa menerima kekurangan yang ada pada diri Anda, maka hal yang sama juga harus berlaku untuk Anda.
Anda harus bisa menerimanya. Karena sebenarnya, tugas Anda adalah melengkapi kekurangan pasangan Anda. Tutupi kekurangan pasangan Anda dengan kelebihan yang Anda miliki. Pasangan Andapun akan menjadikan kelebihannya untuk menutupi kekurangan yang Anda miliki. Anda akan menjadi pasanganbyang bahagia karena bisa saling melengklapi.
3. Jangan Mengubah Pasangan Anda
Jika Anda adalah pasangan baru tentu saja kalian sedang berada pada tahap saling menyesuaikan. Mengetahui bahwa pasangan memiliki banyak kekurangan, sabarlah menghadapinya. Kekurangan yang terdapat pada diri pasangan Anda, jangan berpikir untuk mengubahnya. Jangan pernah berpikir untuk mengubah pasangan Anda.
Karena hal itu hanya akan membuat hubungan dengan pasangan Anda menjadi renggang. Berusaha untuk mengubah seseorang bukanlah jalan terbaik untuk memecehkan solusi yang sedang Anda hadapi. Mungkin, ada banyak sekali kekurangan yang ada pada pasangan Anda, dan Anda ingin sekali merubahnya.
Kebiasan buruk pasangan Anda seperti melempar handuk sembarangan, menaruhnya diranjang dalam keadaan basah, tidak menyimpan kaos kaki pada tempatnya, atau pasangan Anda yang selalu lupa memperbaiki keran air yang mampet padahal Anda telah mengatakan padanya berkali-kali. Pasangan Anda selalu melupakan apa yang Anda katakan.
Mungkin Anda akan sangat marah, tapi cobalah bersabar. Cobalah untuk memahaminya dan carilah teknik baru untuk membuat pasangan Anda mengingat apapun yang Anda katakan. Katakan padanya dengan kalimat yang lembut bahwa Anda akan senang jika dia menaruh barang-barang tepat pada tempatnya agar pekerjaan Anda menjadi mudah. Jangan berusaha mengubah pasangan Anda dan marah kepadanya.
Jika Anda melakukan hal itu, berarti Anda sedang membangun konflik dengannya. Sampaikan kebaikan dengan kalimat yang baik. Ketahuilah bahwa berusaha mengubah pasangan akan membuat hubungan kalian renggang. Tentu Anda tidak menginginkan ini terjadi.
4. Jujur dan Saling Percaya
Jujur adalah bagian dari komitmen yang harus Anda pegang karena pernikahan yang akan bahagia dibangun dari pasangan yang jujur satu sama lain. Pasangan Anda bisa mempercayai Anda jika Anda bersikap dan berkata jujur padanya. Kepercayaan adalah hal yang sulit untuk dimiliki semua orang. Untuk mencapai pernikahan muda yang bahagia dan bertahan langgeng Anda harus jujur hingga rasa percaya akan muncul.
Jangan menutupi hal sekecil apapun. Ceritakanlah kepada pasangan Anda apa yang terjadi pada diri Anda, apa yang Anda inginkan. Jika kalian bisa melakukan hal itu, maka kalian sedang berada pada tahap memupuk rasa percaya. Rasa percaya yang Anda dan pasangan Anda bangun akan menjadi pondasi rumah tangga yang bahagia.
5. Menjaga Komunikasi
Sebagai pasangan muda yang menginginkan pernikahan bahagia, Anda dan pasangan harus bisa menjaga komunikasi meskipun untuk hal yang simpel. Misalnya Anda menanyakan bagaimana pekerjaannya dikantor, apa saja yang dia kerjakan, dan pertanyaan sepele seperti “Apakah kamu sudah makan, sayang?” Pertanyaan simpel seperti itu mungkin akan terlihat sepele, namun percayalah, dari hal kecil seperti itu yang akan menguatkan hubungan Anda dengan pasangan Anda. Perhatian Anda akan membuatnya merasa nyaman setiap hari.
Biasakan untuk membicarakan hal-hal sekecil apapun kepada pasangan Anda. Termasuk mengucapkan kata maaf, terima kasih dan “ I love you ”. Katakan maaf setiap kali Anda melakukan kesalahan. Tapi ada kalanya meminta maaf bukan berarti Anda salah. Meminta maaf menunjukkan bahwa Anda memiliki hati yang besar atas sesuatu yang terjadi.
Ucapan maaf akan membuat pasangan Anda lega, dan akan membuatnya merasa bahwa Anda masih menjaga perasaanya. Permintaan maaf tetap Anda katakan, walaupun dalam hal tertentu bukan Anda yang salah melainkan pasangan Anda. Hal ini bisa saja dirasakan oleh pasangan Anda. Jika sudah seperti itu, rasa kasih sayang diantara kalian akan semakin kuat.
Selain maaf, ucapkan terima kasih kepada pasangan Anda setiap kali merasakan bahwa dia telah melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia. Bahkan untuk kebiasan yang dilakukan misalnya pasangan Anda membuat sarapan dipagi hari, yang notabene adalah aktifitas yang selalu dilakukan, ucapka terima kasih.
Hal ini akan membuat pasangan Anda turut bahagia. Tidak luput ucapan “I love You” disela-sela percakapan, ataupun setiap kali Anda sedang bersama. Usahakan ucapakan kata “I love You” setiap saat yang Anda bisa. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan agar ketika pernikahan Anda telah berumur puluhan tahun, bahkan mencapai perniakan emas, Anda akan selalu melakukan ini karena Anda dan pasangan menjadikannya sebagi kebiasan.
Mungkin diawal pernikahan Anda akan rutin melakukan ini, kemudian akan menjadi sulit ketika Anda telah melewati beberapa tahun. Tapi jika Anda bisa konsisten menjadikan hal ini sebagai sebuah kebiasan, dihari tua nanti Anda akan sangat bahagia duduk dengan pasangan Anda. Rambut putih, jalan yang membungkuk, gigi yang bisa dihitung jari, tapi mata kalian masih menatap satu sama lain. Tersenyum satu sama lain, dan saling berakata “Aku Cinta Kamu”. Walau usia menjadi tidak muda lagi, lidah tidak keluh mengucapkannya. Duh, membayangkannya saja senang sekali.
Maka ucapkan kata “I love You” setiap saatu, setiap akan tidur, pada saat bangun tidur, pada saat kalian akan berpisah saat kerja, dan pada momen-momen lainnya yang bisa membuat pasangan Anda merasa lebih baik.
6. Open Mind/Berpikiran Terbuka
Biasanya, konflik yang terjadi dalam rumah tangga salah satu penyebabnya adalah karena salah satu pasangan tidak bisa menerima pendapat dari pasangannya. Jika Anda dan pasangan memiliki masalah yang harus dibicarakan maka bicarakanlah dengan kepala dingin. Jika pikiran kalian tidak sejalan, jangan menyalahkan pasangan Anda. Coba pahami apa yang dia inginkan dan hargai setiap pendapatnya. Hal terpenting yang perlu Anda ingat bahwa setiap pendapat belum tentu salah. Sama seperti 5+4=9 tapi 6+3 juga 9. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu tidak selalu sama. Tapi bisa saja hasilnya sama. Fokuslah pada apa yang ingin kalian raih yang menjadi tujuan kalian.
7. Jadikan Pasangan Anda Sebagai Teman Hidup
Ingin pernikahan bahagia maka jadikanlah pasangan Anda sebagai teman hidup. Seperti apa? Kenapa demikian? Banyak pasangan muda yang cenderung tidak bahagia dan selalu berdebat karena berbagai macam hal termasuk pekerjaan rumah tangga. Sebaiknya, bagilah pekerjaan rumah Anda dengan pasangan. Ketika istri memasak, maka setelah makan suami mencuci piring. Perlu Anda ketahui bahwa istri bukanlah pembantu yang akan menjalankan tugas rumah tangga seorang diri. Masak, mencuci pakaian, cuci piring, membersihkan rumah, belum lagi menjaga anak.
Rumah tangga dibangun oleh dua orang maka apapun tugas dalam menjalankan rumah tangga juga harus dikerjakan berdua. Buat kesepakatan diawal pernikahan tentang tugas rumah yang akan kalian kerjakan. Jadikan teman Anda sebagai teman hidup Anda, bukan sebagai pembantu rumah tangga Anda. Hal yang sama juga berlaku untuk seorang istri. Jika Anda adalah seorang istri dan mampu membantu ekonomi keluarga, maka bekerjalah. Suami Anda pasti akan senang jika Anda bisa membantunya mencari rejeki agar dapur tetap
ngebul.
8. Sepakat Dengan Prinsip Parenting yang Sama
Diskusikan hal ini sebelum Anda dan pasangan memiliki anak. Karena banyak pasangan muda yang tidak memiliki prinsip mendidik anak. Misalnya saja dalam hal melatih sikap anak, mendisiplinkan anak, masalah agama, sekolah dan berbagai macam masalah lainnya. Jangan sampai ketika anak Anda bingung karena kalian berbeda pendapat dalam mengasuh anak, anak Anda akan bingung omongan siapa yang akan mereka ikuti apakah ibu atau ayahnya. Maka dari itu, bicarakanlah hal ini terlebih dahulu dengan pasangan sehingga kalian memiliki kesepakatan yang sama soal mendidik anak. Sekali lagi, pembicaran ini adalah supaya Anda dan pasangan memiliki tujuan yang sama dalam membangun rumah tangga yang bahagia.
9. Tinggalkan Gadget Anda Saat Sedang Bersama
Hampir setiap jam, orang-orang memiliki kebiasan memegang gadget . Mengecek pesan masuk atau sekedar membuka sosial media untuk mencari berbagai informasi. Sebaiknya saat sedang bersama pasangan, Anda meninggalkan gadget Anda. Fokus dengan pasangan Anda dan nikmati momen-momen berdua. Ini akan membuat Anda dan pasangan menciptakan kenangan dan akan sulit dilupakan. Walaupun hanya sekedar berbagi cerita duduklah bersama dan berbagi apapun dengan pasangan Anda. Karena dengan menghabiskan waktu bersa,ma Anda dan pasangan akan menjalin hubungan yang lebih dekat dan lebih dalam lagi.
10. Menyesuaikan Diri Dengan Keluarganya
Ternyata, ada sebagian orang yang sulit untuk menyesuaikan diri dengan orang lain. Bahkan terhadap keluarga pasangannya. Entah karena ada hal yang membuat tidak nyaman, beda prinsip, atau faktor apapun. Hal yang harus kalian pahami adalah, kalian mebutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri dengan keluarga masing-masing. Pada awal pernikahan, merupakan waktu yang tepat untuk masuk dikeluarga pasangan Anda. Belajar mengenal mereka, menjadi lebih dekat, memahami kebiasan keluarga dan mengadopsi kebiasan tersebut. Menyesuaikan diri dengan keluarga akan menjadi sesuatu yang sangat penting jika Anda dan pasangan berasal dari suku yang berbeda. Karena biasanya, dalam sebuah keluarga ada adat istiadat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
11. Bersiap-siap Mengalami Perubahan
Setelah menikah berarti Anda dan pasangan masuk ke dalam bahtera rumah tangga yang baru, dan kehidupan yang baru pastinya. Akan ada hal-hal yang berubah dalam hidup Anda. Maka bersiaplah mengalami perubahan tersebut. Anda yang tadinya tidur sendiri, kini disamping Anda akan ada dia yang menemani Anda. Masak sendiri, makan sendiri, cuci baju sendiri dan tidur sendiri bak lagu Caca Handika, kini hidup Anda serba ditemani oleh dia. Tidak berhenti disitu saja, masih banyak perubahan yang akan Anda alami.
Perubahan itu adalah menetralisir ego yang ada pada diri Anda. Jika dulu Anda adalah sosok yang pemarah, tidak sabaran, atau Anda suka melakukabn berbagai macam hal sendirian, sekarang Anda akan belajar mengubahnya. Belajar menjadi sosok yang lebih baik, menjadi lebih sabar, dan Anda akan saling berbagi banyak hal dengan pasangan Anda. Mulai dari hal kecil sampai hal besar, yang mudah hingga yang sulit semua akan Anda bagi. Perubahan yang Anda alami akan menyenangkan jika Anda menerimanya dengan hati
leggowo.
12. Jangan Bergantung Pada Pasangan
Sekalipun Anda adalah pasangan yang telah menikah dan berkomitmen untuk selalu bersama, jangan pernah bergantung pada pasangan Anda. Jika ada hal yang bisa Anda lakukan sendiri, maka kerjakanlah. Hubungan pernikahan merupakan ekosistem yang cukup mudah rapuh. Anda tidak boleh berhenti berusaha. Jika ingin mencapai pernikahan bahagia, Anda harus berusaha untuk membuatnya terwujud. Jangan berharap hubungan yang bahagia akan terjadi jika Anda berharap pasangan Anda yang akan melakukannya. Karena sekali lagi, membangun bahtera rumah tangga tentu tidak sendiri, melainkan dibangun oleh dua orang yang berbeda namun memiliki satu tujuan.
13. Jangan Mengungkit Masa Lalu
Ingin menjadi pasangan menikah muda yang bahagia? Jangan pernah mengungkit masa lalu. Apalagi jika itu adalah masa lalu yang buruk. Baik dari kehidupan pasangan Anda, ataupun hal buruk yang terjadipada kalian berdua. Jangan pernah mengungkitnya. Karena mengungkit masa lalu justru akan membuat percakapan Anda dengan pasangan menjadi pertengkaran. Kemudian pertengkaran tersebut dari yang kecil akan berubah menjadi pertengkaran yang besar. Apakah Anda menginginkan hal ini? Tentu saja tidak! Maka jangan pernah mengungkit masa lalu, apapun itu!
14. Saling Memahami dan Mengamati
Setelah Anda menikah, Anda akan mengetahui semua hal yang ada pada pasangan Anda yang sebelumnya Anda tidak tahu. Selama bulan-bulan pertama belajarlah untuk memahami pasangan Anda. Mengamati seperti apa pasangan Anda yang sebenarnya. Mengamati setiap sinyal yang dikirim pasangan Anda. Pasangan yang bahagia dapat membaca sinyal yang dikirim pasangannya. Ketika pasangan Anda sedang membutuhkan dukungan dari Anda. Atau ketika pasangan Anda membutuhkan perhatian, Anda bisa memberikannya. Jangan sikapacuh takacuh, kartenayang demikian, bukannya membuat pasangan menikah muda tapi bisa membawa pertengkaran.
15. Jangan Pernah Bilang Cerai
Jika ternyata dalam pernikahan Anda sangat banyak perdebatan dan pertengkaran, satu kata yang tidak boleh Anda ucapkan dengan mudah adalah kata cerai. Seberat apapun masalah yang sedang kalian hadapi, jangan pernah mengucap kata itu. Ingat sebuah nasehat lama “Setiap kata adalah doa”. Mengucapkan cerai berarti sama saja Anda mendoakan hubungan Anda berakhir. Apalagi bagi Anda seorang suami. Walaupun Anda hantya bercanda, mengucapkan kata cerai berarti Anda telah menatuhkan talak satu pada istri Anda. Maka dari itu, sebisa mungkin hindari kata cerai. Terlebih lagi, hindari penyebab perdebatan Anda.
Seperti itulah 14 kiat menuju pernikahan muda yang bahagia. Semoga Anda yang sedang menjalankan pernikahan muda, atau Anda yang ingin menikah muda, bisa menerapkan 14 tips ini sehingga kehidupanm pernikahan Anda bahagia.
Komentar
Posting Komentar